Deskripsi Subjektif

Suasana di stasiun manggarai terlihat padat karena jam pulang kantor sudah tiba. Terlihat orang berlalu lalang mencari kereta yang akan dinaikinya untuk pulang atau mencapai tujuannya. Ada 7 peron yang tersedia di stasisun manggarai ini, dan peron yang terlihat selalu penuh adalah peron 4 tujuan Bekasi dan peron 6 tujuan Bogor. Mungkin dari peron itulah para pekerja kembali ke rumahnya masing masing.

Di pojok stasiun terlihat beberapa kedai makanan yang tak hentinya dimasuki oleh para penumpang kereta untuk sekedar membeli makan atau minum. Terdapat juga mushola untuk para kaum muslim yang ingin beribadah, namun terlihat sepi karena jam tidak menunjukan waktu shalat. Dari yang saya perhatikan kedai makanan yang paling ramai dikunjungi adalah minimarket Indomaret, mungkin harga makanan dan minuman disini terjangkau.

Terlihat para warga sedang menunggu kereta dan menyibukan diri, ada yang sambil main gadget mereka, ada yang nyanyi, ada yang mengobrol dan ada juga yang hanya bengong bengong saja. Ketika kereta menuju Bogor tiba, para penumpang berebutan untuk segera menaikinya tak peduli gerbong itu penuh atau tidak. Dan yang tidak kebagian naik kereta itu kembali menyibukan diri, menunggu kereta selanjutnya yang entah kapan tibanya.

Walaupun terlihat sangat ramai namun para penumpang disini sangat menghargai tata tertib yang berlaku. Penumpang saling menghormati satu sama lain, terutama ibu hamil, lansia, anak kecil dan penyandang disabilitas. Salah satu tata tertib yang saya lihat sangat dilakukan adalah membiarkan penumpang yang ingin turun keluar terlebih dahulu baru penumpang yang naik.

Deskripsi Objektif

             “The Groovy Taste ROOT BEER” begitulah tulisan yang tertulis di badan minuman kaleng ini. Minuman ini cocok untuk kawula muda, dngan kemasan kaleng yang isinya hanya 500ml, minuman ini pas digenggaman para kawula muda. Minuman keluaran PT. Kreasi Mas Indah ini menyajikan minuman Rootbeer yang beda dengan yang lainnya. Tidak banyak tulisan yang tertulis di badan minuman ini, terlihat simple dan elegan.

Minuman berkarbonasi dengan rasa Sarsaparilla ini sangat menyegakan tenggorokan jika diminum dingin, bagai bertemu oase di padang yang panas. Namun, jika diminum dalam keadaan tidak dingin pun tidak mengurangi cita rasa yang dihasilkan dari minuman ini. Minuman ini tidak terlalu manis dengan rasa Rootbeer yang dominan dan rasa soda yang tidak terlalu menyengat tenggorokan, membuat minuman ini pas diminum kapan saja dan dimana saja.

Dalam kemasan 500ml ini terkandung 160Kcal Energi, 0g lemak, 0g protein, 31g karbohidrat, 23g gula dan 35mg natrium. Komposisi dari minuman ini adalah air, gula, CO2, perisa artifisial rootbeer, pengawet natrium benzoate, root beer base dan pengatur keasaman asam sitrat. Dengan komposisi dan nilai gizi yang terkandung, minuman ini aman untuk dikonsumsi baik pria maupun wanita, tentunya dengan takaran yang pas dan tidak berlebihan.

Minuman ini dijual bebas di minimarket, supermarket maupun toko kelontong dengan harga yang terjangkau oleh kantong kawula muda. Dengan kemasan kaleng alumunium, minuman ini terlihat menarik dan design kemasan yang menarik membuat saya atau mungkin sebagian orang penasaran dengan rasa minuman yang terlihat menarik ini. Dengan harga yang terjangkau dan mudah ditemukan, saya yakin banyak orang yang suka dengan minuman ini.

Mendaki gunung adalah belajar

Mendaki gunung merupakan kegiatan alam bebas yang disukai oleh sebagian orang. Bahkan, ada juga yang menjadikan kegiatan mendaki gunung ini sebagai kegiatan wajib disetiap liburan mereka. Bagi saya, mendaki gunung merupakan kegiatan yang saya sangat senangi, karena dalam mendaki gunung saya belajar banyak hal seperti menghargai waktu, peduli terhadap sesama, kebersamaan, menjaga tata krama dan yang terpenting adalah mengajarkan saya untuk tidak sombong. Karena ketika di puncak gunung, semua terasa besar dan luas dan saya hanya sebagian kecil dari semesta ini. Mengapa sombong?

Pengalaman pertama saya ketika mendaki gunung adalah pada tanggal 13 – Juni – 2015, ketika itu saya dan lima teman saya yang notabene adalah pendaki pemula semua dan kami memutuskan untuk mendaki salah satu gunung dengan track atau jalur tersulit di Jawa Barat yaitu Gunung Cikuray. Dengan ketinggian 2821 meter di atas permukaan laut, menjadikan Gunung Cikuray sebagai salah satu gunung tertinggi di Jawa Barat.

Pendakian dimulai pada tanggal 13 – Juni – 2015 pukul 05:00 WIB. Setelah kami menyelesaikan pembayaran simaksi atau Surat Izin Memasuki Kawasan Konservasi kami langsung mulai mendaki. Seperti para pendaki lain, kami melewati jalur pendakian resmi yang disediakan oleh pihak pengurus Gunung Cikuray.

Sekitar satu jam, kami sampati di pos pertama. Setelah melewati pos pertama, kami semakin antusias untuk mendaki lebih cepat untuk sampai puncak lebih cepat. Pos kedua terlewati, tak ada tantangan berarti yang menyulitkan kami. Namun, ketika perjalanan dari pos dua menuju pos 3 barulah tantangan mulai menguji kami, kami mulai kecapaian, tenaga kami banyak terkuras karna mendaki terlalu cepat dan jeda yang sangat singkat. Kami beristirahat di pos tiga sekalian makan siang, dan perjalanan kami lanjut kembali.

Pos empat dan pos lima kami lewati dengan mudah karena tak ada tantangan berarti setelah kami belajar bahwa mendaki dengan cepat menguras sangat banyak energi. Kamipun mendaki dengan santai dan lebih mengutamakan istirahat yang cukup karena seperti kata orang orang “puncak tak akan lari dikejar”. Sesampainya di pos enam kira kira pukul 4 sore kami berdiskusi untuk melanjutkan mendaki atau membangun tenda karena waktu yang semakin senja. Tak lama berdiskusi kami sepakat untuk mendaki sampai pos berikutnya yaitu pos bayangan pos 7, kenapa disebut bayangan? Karena ini adalah pos terdekat dari puncak. Sesampainya di pos 7 kami segera membangun tenda dan menyiapkan segala sesuatu untuk berkemah.

Malam pun tiba, kami berkemah ditemani kompor dan gugusan bintang yang indah di langit, bercengkrama dengan teman dan penghuni kemah lain yang kami tidak tahu siapa tapi kami tahu kami memiliki persamaan, yaitu sama sama menikmati indahnya ciptaan tuhan. Kami menghabiskan malam dengan canda dan tawa. Tidak ingin berlarut-larut, kami pun memutuskan untuk tidur untuk mengisi energi karena esok pagi kami ingin mendaki ke puncak Gunung Cikuray ini.

Pagi, 14 – Juni – 2015 pukul 03:00 WIB kami semua bangun dan bergegas untuk menuju puncak atau summit dan menikmati pemandangan sunrise dari puncak Gunung Cikuray. Setelah bersiap kami pun bergegas mendaki untuk mencapai puncak dan  pukul 05:00 WIB kami sampai di puncak Gunung Cikuray, gelap sekali disini karena waktu yang masih sangat pagi. Tak lama kemudia matahari dengan cepat menampakan sinarnya, kami memandangi pemandangan itu dengan kagum, indah sekali. Inilah yang membuat saya untuk selalu ingin lagi dan lagi mendaki gunung tak peduli sesulit apa, semua pasti terbayar.

Di puncak ini semua terasa begitu indah, begitu besar, bahkan saya bisa melihat Kota Garut yang nampak sangat kecil dari atas sini, disitulah saya berada sebelum saya sampai sini. Saya sadar betapa kecilnya saya dibandingkan gunung ini, betapa kuatnya gunung ini sampai membuat saya lelah untuk mencapai puncaknya, betapa indahnya pemandangan ini dan betapa agungnya tuhan yang menciptakan semua ini. Mendaki gunung adalah belajar untuk tidak sombong dan tetap menjaga sopan santun terhadap sesama.

“isn’t about altitude its about attitude”.

Jakarta (Darurat) Banjir

Musibah, bagaimana bentuknya atau kapan datangnya tidak satupun dari kita yang tahu pasti kapan musibah akan datang. Tapi ada satu hal yang pasti kita tahu dari musibah di Jakarta, yaitu “Banjir”. Jakarta memang sudah menjadi langganan banjir, hujan deras sebentar saja pasti sudah banyak berita banjir dimana-mana. Apalagi di Jakarta ada satu siklus setiap lima tahun banjir besar pasti merebak di Jakarta. Musibah yang satu ini seakan menjadi teman akrab kota Jakarta.

Pengalaman banjir terparah yang pernah saya alami yaitu pada awal tahun 2013. Mungkin bukan hanya saya saja yang mengalami, tapi seluruh warga Jakarta saat itu pasti merasakan bencana yang bisa dibilang cukup mengerikan di awal tahun 2013 ini. Hujan deras dari pagi membuat banjir kala itu hampir menutupi sebagian kota Jakarta dengan volume air yang cukup banyak. Bahkan, Monas dan Bundaran Hotel Indonesia pun ikut tertutup air.

Kala itu saya sedang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan atau biasa disebut PKL. Di tempat saya melaksanakan PKL yaitu di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat juga lumpuh akibat banjir yang melanda dari Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo sampai Pasar Swalayan Benhil. Banjir disana mengakibatkan arus kendaraan terputus dan macet yang tiada hentinya dari pagi hingga malam tiba dan membuat saya menginap di tempat saya PKL karena tidak bisa pulang karena banjir dimana mana.

Penyebab banjir tahun 2013 ini menurut pakar antara lain karena hujan dengan instensitas air yang tinggi dan tak kunjung reda, sistem drainase yang buruk dan jebolnya tanggul2 penahan banjir di Jakarta. Ada juga yang memberitakan bahwa banjir kali ini juga disebabkan oleh air kiriman dari kota kota tentangga. Penyebab banjir juga merupakan masalah kita sebagai warga Jakarta, dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak membangun rumah di bantaran kali dan turut menjaga kebersihan kita sudah mencegah penyebab banjir.

Banjir juga merupakan bencana yang sangat merugikan, terbukti dalam banjir tahun 2013 yang berlangsung tidak lebih dari satu minggu meyebabkan berbagai kerugian, antara lain adalah matinya roda perekonomian Jakarta saat itu menyebabkan kerugian sebesar Rp. 20 Miliar, Rp. 1 Miliar untuk kebutuhan para korban banjir dan pengungsi, memakan 20 korban jiwa dan ribuan warga mengungsi dan terendamnya gedung UOB di daerah Bundaran Hotel Indonesia menyebabkan banyak mobil yang terendam.

Selain karena alam, bencana juga disebabkan karena kelalaian kita sebagai manusia yang terus mengeksploitasi alam, merusak alam, membuang sampah sembarangan dan kadang tidak peduli terhadap kondisi alam yang terjadi saat ini. Kita sebagai manusia seharusnya lebih peduli terhadap kondisi alam, bukannya malah merusak. Pembangunan rumah rumah kaca adalah salah satu penyebab pemanasan global yang berdampak pada meningkatnya suhu di bumi ini dan lama kelamaan es di kutub utara maupun selatan akan mencair. Jika ini sudah terjadi, otomatis air di permukaan pantai akan naik dan bukan hal yang tidak mungkin jika suatu saat nanti, bumi ini akan ditutupi oleh air.

Tidak ada kata terlambat untuk mencegah banjir di Jakarta, seperti yang sedang dilakukan oleh gubernur Jakarta saat ini yaitu Pak Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok. Programnya menekan angka banjir dari sejak era Jokowi terbukti sukses, dengan menggusur dan memindahkan warga yang tinggal di bantaran kali, melebarkan kali dan memperbesar Banjir Kanal Timur dan Banjir Kanal Barat, serta mengingatkan warga untuk selalu membuang sampah pada tempatnya, membangun daerah daerah resapan seperti taman dan membuka area hijau di Jakarta. Terbukti saat ini banjir di Jakarta tidak berlangsung lama dan tidak terlalu parah.

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai